Seorang dari gereja Katolik, seorang dari gereja Pentakosta dan
seorang dari Injili meninggal dan mereka pergi ke sorga. Petrus
menyambut mereka di Gerbang Mutiara dan membawa mereka ke suatu ruangan
besar yang penuh dengan pintu. Petrus berkata, “Melalui pintu-pintu ini
kamu akan menuju ke tempat kamu akan tinggal selamanya.”
Ia bertanya pada orang yang Katolik,
“Apakah denominasi kamu?” “Katolik Roma”, jawabnya. Petrus menunjuk
ke suatu pintu, “Masuklah kamu ke situ.” Orang Katolik itu membuka
pintu dan ia mendapatkan ruangan dengan jendela kaca bergambar
orang-orang suci dan lilin-lilin. Ia terkesima dan gembira – “Sebuah gereja!” – ia pun lari masuk, berlutut dan berdoa rosario.
Petrus kemudian menanyai orang yang dari gereja Pentakosta
dan menanyai denominasinya, setelah memperoleh jawab ia menunjuk ke
suatu pintu. Orang itu membuka pintu dan mendapatkan banyak orang sedang
bernyanyi melambai-lambaikan tangannya dan seorang pendeta berkhotbah
dengan suara lantang. “Oh, suatu kebaktian kebangkitan rohani”, dan ia pun ikut bergabung.
Kemudian Petrus menanyai orang yang dari Injili
“Kamu dari mana?” “Dari Injili”, jawab orang itu. Petrus pun menunjuk
suatu pintu dan orang itu masuk. Di dalam ada sebuah meja besar penuh
dengan kertas-kertas dan orang-orang yang duduk di sekelilingnya sedang
berdebat. Orang itu menepukkan tangannya ke muka dengan gembira. “Oh, sebuah rapat Majelis!”